ANUGERAH
TERINDAH
© meski kau terus sakiti aku, cinta ini
akan selalu memaafkan
dan
aku percaya nanti engkau, mengerti bila cintaku tak kan mati..
suara musik yang terdengar dari handphone Icha,
ya belakangan ini Icha emang sering dengerin lagu galau. You know? Cewek yang
satu ini, kemarin adalah cewek yang ceria, gokil, konyol, bahkan sahabatnya pun
bisa dibikin mati ngakak sama dia. :D
emmh...tau’
deh apa yang bikin anak satu ini berubah, dia susah senyum, jadi pendiam,
dan...gak ada sedikit pun raut wajah yang ceria lagi..:/
“
hahaha...” suara Rika terdengar sangat jelas. Sahabat Icha yang satu ini
biasanya kemana-mana selalu sama Icha. Tapi karna hari ini Icha sedang bergalau
ria dengan kesedihannya jadi terpaksa deh teman Icha yang satu ini harus jajan
ke kantin tanpa Icha.
“Icha!”
teriak Rika
. Maksudnya mengagetkan, tapi Icha hanya
menjawab “emm.. apa?” dengan raut wajah dingin dan sama sekali tak kaget.
“kenapa
sih?? Galau mulu kamu..” tanya Rika penasaran. “ha? Enggak...” jawab Icha masih
dengan raut yang dinginya kayak es di kutub, brrrr....
“gak
mau cerita?? Yakin??” tanya Rika sambil melihat Icha dalam. Icha menoleh dan
menatap mata Rika, lalu ia tersenyum kecil. Rika membalas senyumnya dan
bertanya “kenapa??”.
“i’m
single” kata Icha lirih. “ gak papa..kita mau ujian kan? Konsen aja dlu” kata Rika
tersenyum manis. Rika memang manis, tinggi, dan kulitnya agak coklat. Tapi aku
akui dia memang tidak sepandai aku.. hihi
“iya..iya..”
Icha hanya tersenyum kecil. “kenapa kok Putus??” tanya Rika penasaran.
“biasalah...kamu tau kan Putra kayak gimana orangnya??” jawab Icha agak lesu.
“emm...sekarang sama siapa lagi Cha??” tanya Rika lagi, sepertinya Rika selalu
mengerti apa yang dibicarakan Icha.
“namanya...vira
rik” jawab Icha lagi, kali ini mata Icha sudah berkaca-kaca. “udah dong Cha,
makanya kamu tu gak usah balik sama Putra lagi! Kamu juga, dah tau Putra gak
setia kenapa masih dipertahanin!” ucap Rika panjang lebar. Icha hanya bengong
mendengar Rika bicara.
“yeee,
kok jadi kamu yang marah-marah seehh?...” ucap Icha tersenyum. “nah,
gitu...senyum dikit kek..”.” hehe..iyaa”
Tadi
malem itu malem tahun baru, tapi kenapa Putra pake bikin acara selingkuh
segala. Kalo Icha boleh milih, mending ketahuannya besok aja deh jauh-jauh dari
hari-hari special kayak gini...
Drrrrtttt...
Hp
Icha berbunyi, nada pesan pun terdegar. Icha bergegas mengambil hpnya dan
membuka pesan.
Putra : Icha..
“hah? Putra? Aduh gimana yaa? Bales
gak yaa? Emm...???” Icha bimbang.
Icha : iyaa..kenapa?
Putra : aku minta maaf soal kemarin Cha
Icha : emm, iya
Putra : aku sayang ma kamu Cha
Icha : tapi kan kamu dh punya vira Put, kemarin
vira dh mohon-mohon sama aku buat gak deket-deket lagi sama kamu. Dan aku dh
janji sama dia. Maaf Put, semoga kamu langgeng sama vira..:)
Putra : tapi aku sayangnya sama kamu. Aku gak
sayang sama vira. Please Cha, aku dah Putusin kok vira. Aku Cuma sayang kamu,
dan aku janji gak akan ulangin kesalahanku lagi...
Icha : kamu itung deh, kamu dah lakuin ini yang
ke 2 kali kan? Aku gak mau terus-terusan kayak gini!
Putra : okee. Aku harus gimana? Aku gakmau pisah ma
kamu!
Icha : aku gak bisa percaya gitu aja sama kamu.
Buktiin..
Putra : oke, tapi kalo aku bisa buktiin kalo aku
sayang ma kamu, kamu harus mau balik sama aku
Sejak
itu, Putra yang udah janji sama Icha gak pernah deket sama cewek mana pun selain Icha. Yaa tapi kan itu sepengetahuan
Icha, gak tau deh yang diluar sepengetahuan Icha.
Tapi
sepandai-pandainya tupai meloncat pasti akan jatuh juga. Sepandai-pandainya Putra
simpan kebohongannya pasti juga bakal ketahuan.
Hingga
pada suatu malam 2 orang cewek sms Icha sekaligus. Tiwi dan ayu. Dan betapa
kagetnya Icha ternyata mereka berdua adalah pacar Putra, semua??. Iyaaa....
Lebay dech...
Gak
pikir panjang kompaknya mereka bertiga langsung serempak mutusin Putra. Tapi
betapa bodohnya cewek yang satu ini, udah disakitin berkali-kali tetep aja gak
kapok-kapok sama ni cowok. Heran gue.../gue juga...
Heh? Sapa loe...(GJ)
----------------------------------------------------------
Waktu terus berlalu dan gak terasa
sekarang hubungan Icha dan Putra udah hampir satu tahun. Yaa mereka jadian
tanggal 24 juni 2013. Dan sekarang udah tanggal 10 juni 2013, sedangkan ulang
tahun Icha tinggal besok. Yaa 11 juni. Umur Icha 15 tahun. Icha Cuma berharap Putra
bisa dateng nemuin dia di hari bahagianya itu. Icha gak berharap banyak, karena
dia tahu Putra susah buat ngluangin waktu, apalagi jarak rumah Putra yang jauh.
Ternyata
yang Icha harapkan gak terjadi. Icha kecewa, dan akhirnya hari itu mereka
berantem besar. Bahkan Icha yang hari itu marah besar sama Putra buat yang
keberapakalinya dia ucap kata Putus dengan mudah.
Icha : kamu tu jahat ya!! Ini tahun pertama aku ngrayain ultahku sama
kamu. Knp kamu gk
dtg???!!!!
Putra : sorry yank. Gak ada motor
Dengan enteng Putra menjawab.
Icha : terserah. Pokoknya sekarang kita Putus!! Kamu inget?dulu waktu
kamu ultah, aku dtg nemenin kamu,
aku ksh kejutan aku ksh kado ke kamu.
Aku syang ma kamu. Tapi... kamu gak ada peduli-pedulinya sama aku. Pokonya
kita Putus. Aku nyesel cinta sama kamu!!
Sms Icha yang begitu menyakitkan
buat Putra. Putra memang selalu main-main sama cewek, tapi enggak dengan
perasaannya pada Icha. Putra sadar ia memang salah selama ini. Dia udah
menyia-nyiakan cewek yang selalu peduli dan mau sabar nunggu dia berubah.
Malam
itu juga, Putra pergi ke rumah Icha. Hujan yang deras pun gak menghalangi
niatnya buat minta maaf dan memohon Icha kembali kesisinya.
________________________________________________
Di
rumah icha masih menangis sesenggukan karena kejadian tadi siang yang
mengecewakannya. Sambil memandangi foto Putra ia menangis sejadi-jadinya. Dan
saat icha tersadar ternyata ada seorang yang mengetuk pintu rumahnya. Suaranya
seakan samar-samar.
“siapa
sih! Malem-malem, hujan deres gini pula, ada aja yang bertamu!!” gerutu Icha
sambil mengusap air matanya dan berjalan membukakan pintu.
Dan
betapa kagetnya Icha, ternyata itu Putra. Ia basah kuyup terguyur hujan.
“Putra?
Ngapain sih kamu?” tanya Icha khawatir.
“maaf
Cha, aku gak mau kehilangan kamu...” ucap Putra menggigil.
“iya..iya
udah masuk dulu yuk” ajak Icha sambil menggandeng tangan Putra. Ia tak tega
melihat orang yang ia sayang itu menggigil kedinginan demi menemuinya.
Bergegas
Icha mengambil handuk dan baju untuk Putra.
“Put,
ni handuknya sama bajunya. Cepet ganti gih ntar sakit lagi...” ucap Icha manis
sambil tersenyum. Ia masih tak percaya Putra disini menemuinya dan rela
hujan-hujanan sampai menggigil.
“aku
bikinin coklat hangat dulu ya sayang...” ucap Icha manis lagi sambil mencubit
pipi Putra. Ia masih terlarut dalam bahagia.
Saat
Icha beranjak dari tempat duduknya dan berniat ke dapur. Putra menggenggam
tangan Icha dan menariknya hingga terjatuh tepat di pangkuan Putra.
“aduh...
kamu apaan sih yank..” ucap Icha merengek minta di lepaskan. Tapi Putra hanya
tersenyum manis. Ia memeluk Icha sangat erat, erat sekali.
“kamu
kok tambah berat...” ucap Putra tertawa kecil. Icha hanya tersenyum. “cha...”
ucap Putra sambil membelai rambut Icha.
“apa?
Kok muka kamu serius gitu...?” tanya Icha sambil memegang pipi Putra lembut.
“kalo
ntar aku gak ada kamu janji gak boleh nakal, gak boleh sedih, dan harus jalani
hidup kamu seperti saat-saat sebelum kamu kenal aku yaaa sayang...” ucap Putra
tersenyum lebar sambil mengelus pipi Icha.
“
iyaa...janji. tapi kok kamu ngomong gitu sih yank, kayak mau pergi jauh
aja...hihi” ucap icha tertawa kecil.
Putra
hanya melihat icha dalam, makin lama makin dalam. Dan...satu kecupan hangat
mendarat di....kening icha.
Lalu
Putra mengeluarkan kotak kecil berwarna biru dari saku jaketnya dan juga
setangkai mawar Putih kesukaan Icha yang telah layu karena terguyur derasnya
hujan. Perlahan Putra membuka kotak yang di pegangnya itu.
“Putra....”
pekik Icha pelan. Putra memakaikan satu dari sepasang cincin itu ke jari manis
tangan kiri Icha.
“kamu
suka?” tanya Putra lirih. “suka banget yank. Makasih yank” kata Icha sambil
memandang cincinnya itu.
Saat
itu juga air mata Icha mengalir keluar dari pelupuk matanya. Ia sangat bahagia,
dan terharu. Ia ingin memeluk Putra dan tak kan melepaskan pelukkannya.
Namun,
belum sempat Icha memeluk Putra. Saat ia menoleh ke arah Putra, tiba-tiba Putra
sudah ada di ambang pintu rumahnya. Icha berniat mengejar Putra sambil
berteriak kecil menanyakan mau kemana pujaan hatinya itu. Tapi...Putra semakin
menghilang, hilang dan hilang. Bukan karena dia pergi mejauh, tapi... lama
kelamaan ia seperti pudar. Saat Icha akan menggenggam tangan Putra. Ia tak
bisa, seolah Putra hanyalah sebuah bayangan saja. Icha bingung, sangat bingung.
Dan beberapa detik kemudian bayangan itu hilang, hilang, jelas hilang tak
terlihat.
Di
tengah kebingungan Icha. Hpnya tiba-tiba berdering, membuyarkan kebingungan Icha.
Terlihat sebuah nama di layar hpnya ‘Putra’. Bergegas tanpa pikir lagi ia
mengangkat telpon dari hpnya itu.
“halo?
Putra? Kamu dimana? Kok tiba-tiba kamu hilang? Aku bingung nyari kamu” ucap Icha
tanpa memberi kesempatan orang yang diseberang sana bicara.
“assalamu’alaikum
Cha, ini kak Vinna. Kakaknya Putra” ucap kak Vinna lirih.
“ooo
kakak, iya kenapa? Putranya mana kak?” tanya Icha khawatir.
“dek,
kamu bisa kerumah sekarang gak?” kata kak Vinna malah balik bertanya.
“
bisa kak. Ada apa?” ucap Icha bertanya lagi.
“kesini
aja ntar kamu tau” jawab kak Vinna membuat perasaan Icha tidak enak.
Beberapa
detik kemudian telpon itu mati. Icha bergegas pergi ke rumah Putra. Dan betapa
terkejutnya ia saat melihat rumah Putra sangat ramai.
“
kak ada apa?” tanya Icha bingung. “Putra dek” jawab ka Vinna singkat. “ jangan
bilang ini Putra...kak gak mungkin kan ini Putra...” tanpa menunggu jawaban kak
Vinna “gak mungkin...kakak tau? Tadi Putra kerumah aku, dia kehujanan terus di
aku ambilin baju sama handuk dia kasih aku cincin ini dan bunga ini. Terus
tiba-tiba dia ilang. Gak mungkin kak...” kat Icha tanpa jeda lalu membuka kain Putih
yang ada di hadapannya.
Spontan,
air matanya mengalir. Tangisnya pecah begitu melihat sesosok yang amat ia
cintai terbaring lemah tanpa nyawa dihadapannya. Icha tak kuasa menahan tangis
ia berusaha berbicara pada mayat yang ada didepannya.
“Putra
emang awalnya mau kerumah kamu, dia bilang mau minta maaf dan kasih kado ultah
kamu yang baru dia beli tadi sore. Tadi, kakak dah larang dia karena diluar
hujan deres banget. Tapi dia tetep ngeyel Cha. Akhirnya...dijalan motor dia
tergelincir karena jalanya licin banget. Kepalanya emang gak papa tapi dia
pendarahan di otak dan gak bisa diselametin lagi” ucap kak Vinna sambil
terisak.
“Putra
sayang, maafin aku yang gak bisa ngertiin kamu. Andai aku gak marah pasti kamu
gak akan kayak gini...” ucap Icha sambil mencium kening seorang Putra yang
telah tiada.
Dicintai dan disayangi kamu adalah anugerah terindah
yang Tuhan beRikan padaku, itu kalimat terakhir yang Icha ucapkan di makam
orang terkasihnya itu.
sayang, maafin aku, selama
ini aku gak bisa jadi pacar yang baik buat kamu aku janji gak akan nyakitin kamu, aku sangat mencintai kamu,
semua yang udah aku lakuin itu buat ngeyakinin kalo Cuma kamu yang terbaik buat
aku, Cuma kamu yang aku cinta.
Aku harap, kamu mau nemenin
aku sampai aku menutup mata, sampai aku menghembuskan nafas terakhirku.
Aku sangat mencintaimu, aku
tidak ingin berpisah denganmu
Makasih Icha kamu bidadari yang aku punya
ini,esok,dan selamanya
penuh sayang Putra
by : zizah