Allah berfirman:
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Berdoalah kepadaKu, Aku akan
kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan
beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina” (QS. Ghafir: 60)
Nah, udah pada tau belum nih kapan aja waktu untuk berdoa
yang diijabah Allah? Lets read~
- · Pada Hari Arafah.
Hari Arafah adalah hari dimana semua jama’ah haji melakukan
wukuf di Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari Arafah, semua jama'ah
disarankan berdoa sebanyak-banyaknya, takterkecuali jama'ah yang tengah berhaji
ataupun jamaah yang tidak tengah menunaikan ibadah haji. Makannya, banyak kan
tuh yang pada suka titip doa ke tetangga kalo ada yang pergi ke tanah suci.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Doa yang terbaik adalah doa
ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi)
- · Di bulan Ramadhan.
Pada shalat taraweh, setelah melaksanakan witir, dianjurkan
untuk berdoa dengan mengucapkan, lafadz, "Subhanalmalikilquddus"
sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ubay bin Ka’ab. Serta dianjurkan
pula untuk mengucapkan kalimat itu sebanyak tiga kali sebagaimana disebutkan
didalam riwayat an Nasai.
- · Pada Hari Jumat.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها
“Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam menuturkan perihal hari Jumat lalu beliau bersabda: ‘Di dalamnya
terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang
ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya
waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut tentang hari Jum’at, beliau bersabda:
« إِنَّ فِى الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّى يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَقَالَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا يُزَهِّدُهَا».
“Sesungguhnya di hari Jum’at itu
ada suatu waktu yang tidaklah waktu tersebut bertepatan dengan seorang muslim yang
sedang melaksanakan shalat, lalu meminta kepada Allah suatu kebaikan, kecuali
pasti Allah akan mengabulkannya.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengisyaratkan dengan tangannya untuk menunjukkan singkatnya waktu tersebut.
(Muttafaqun ‘alaihi)
Ulama berbeda pendapat tentang batasan waktunya. Ada yang
mengatakan waktunya adalah saat masuknya khatib ke masjid. Ada yang mengatakan
ketika matahari telah tergelincir, ada yang mengatakan setelah shalat ashar,
dan ada pula yang mengatakan waktunya dari terbit fajar sampai terbit matahari.
(Al-Minhaj, 6/379)
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam Zadul Ma’ad (1/378),
berpendapat bahwa pendapat yang lebih tepat dalam permasalahan ini adalah bahwa
waktunya setelah shalat ashar, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam: “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu ada suatu waktu yang tidaklah
seorang hamba muslim memohon suatu kebaikan kepada Allah, kecuali pasti Allah
akan mengabulkannya, dan waktunya adalah setelah shalat ashar.” (HR. Ahmad)
- · Pada saat berbuka puasa.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya bagi
orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak”. [Sunan Ibnu
Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab
Mustadrak 1/422.
Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17]. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
‘”Ada tiga doa yang tidak
tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil,
dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no. 1752,
Ibnu Hibban no. 2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
Doa masalah (terkait kebutuhan apapun) bisa kita panjatkan
setelah membaca doa berbuka puasa:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Dzahabadz dzoma-u wabtalatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru,
insyaa Allah
(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga
pahala didapatkan. Insya Allah’)” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401,
dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)
- · Diantara adzan dan iqamah.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa,
Rasulullah Saw. bersabda,
إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
“Sesungguhnya do’a yang tidak
tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR.
Ahmad)
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Tidak tertolak doa
yang dipanjatkan antara adzan dan iqamah.” (HR. Abu Dawud)
- · Setelah selesai shalat.
Dari Abu Umamah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar?
Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat
wajib." (HR. at-Tirmidzi)
· Saat hujan.
Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, diriwayatkan
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila
melihat hujan, beliau berdoa: ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A (Ya Allah, -jadikan
hujan ini- hujan yang membawa manfaat atau kebaikan." (HR. Bukhari)
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
“Artinya : Dua doa yang tidak
pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu turun hujan“.
[Mustadrak Al-Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan
oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078].
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, 4/342 mengatakan,”Dianjurkan
untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi
shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1]
Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan
turun.” (Dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al
Ma’rifah dari Makhul secara mursal. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani, lihat
hadits no. 1026 pada Shohihul Jami’)
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ لا تُرَدَّانِ، أَوْ قَالَ: مَا تُرَدَّانِ، الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ، حِينَ يَلْتَحِمَ بَعْضُهُ بَعْضًا وَفِي رِوَايَة : ” وَتَحْتَ المَطَر “
“Dua orang yang tidak ditolak
do’anya adalah : [1] ketika adzan dan [2] ketika rapatnya barisan pada saat
perang.” Dalam riwayat lain disebutkan,”Dan ketika hujan turun.” (HR. Abu Daud
dan Ad Darimi, namun Ad Darimi tidak menyebut,”Dan ketika hujan turun.”
Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih)
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu
kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang
turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir
3/340].
- · Pada malam lailatul qadar.
Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, apa petunjukmu bila aku
mendapati malam (laitul) Qadar itu, apa yang harus aku ucapkan?” Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Ucapkanlah (doa):
« اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي ».
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau
Maha Pemaaf, mencintai perbuatan memberi maaf, maka maafkanlah aku.” (HR.
At-Tirmidzi, Ahmad, dan An-Nasa`i dalam Al-Kubra)
- · Saat sepertiga malam yang terakhir dan waktu sahur.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan salah satu sifat para
hamba-Nya yang beriman dalam firman-Nya (artinya):
“Dan pada waktu akhir malam
(waktu sahur) mereka memohon ampun.” (Adz-Dzariyat: 18)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyatakan bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
« يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ » .
“Rabb kita Yang Maha Tinggi
turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yang akhir
seraya berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku mengabulkan doanya.
Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku berikan apa yang dimintanya. Siapa
yang minta ampun kepada-Ku maka aku akan mengampuninya’.” (HR. Ibnu Majah dan
Ahmad)
- · Ketika Sujud.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ ».
“Paling dekatnya seorang hamba
dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud maka perbanyaklah oleh kalian doa
ketika sedang sujud.” (HR. Muslim)
- · Setiap akhir shalat, sebelum salam.
Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pernah ada
yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai
Rasulullah, doa apakah yang didengarkan (dikabulkan)?” Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab:
« جَوْفُ اللَّيْلِ الآخِرُ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ »
“Doa yang dipanjatkan di tengah
malam yang akhir dan di akhir shalat wajib.” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa`i
dalam Al-Kubra)
Para ulama berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dengan
kata ((دُبُرَ))
dalam hadits diatas. Apakah maksudnya sebelum salam atau setelah salam dari
shalat?
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata dalam kitabnya,
Zadul Ma’ad, 1/378:
“(( وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ)) bisa
jadi maksudnya sebelum salam dan bisa jadi setelahnya. Adapun Syaikh kami
(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah) menguatkan pendapat yang
menyatakan sebelum salam.”
Sedangkan Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah
berpandangan di akhir setiap shalat fardhu adalah sebelum salam, sehingga doa
itu dipanjatkan setelah selesai membaca tasyahhud akhir dan shalawat sebelum
mengucapkan salam sebagai penutup ibadah shalat.
Beliau rahimahullah berkata: “Riwayat yang menyebutkan
adanya doa yang dibaca di ((دُبُر الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَات)),
berarti doa itu dibaca sebelum salam.
Sedangkan dzikir yang dinyatakan untuk dibaca di ((دُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ)),
maka maksudnya dzikir itu dibaca setelah selesainya shalat. Karena Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman (artinya): “Apabila kalian telah selesai dari
mengerjakan shalat, berdzikirlah kalian kepada Allah dalam keadaan berdiri,
duduk ataupun berbaring diatas lambung-lambung kalian.” (An-Nisa`: 103)
- · Ketika dalam kesusahan.
Allah Ta’ala
berfirman,
أَمَّنْ يُجِيْبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْءَ
“Siapakah yang mengijabahi
(menjawab/ mengabulkan) permintaan orang yang dalam kesempitan apabila ia
berdoa kepada-Nya, dan (siapakah) Dia yang menghilangkan kejelekan?” (An-Naml:
62)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,
ينبه تعالى أنه هو المدعو عند الشدائد، المرجو عند النوازل، … {أمن يجيب المضطر إذا دعاه} أي: من هو الذي لا يلجأ المضطر إلا إليه، والذي لا يكشف ضر المضرورين سواه
“Allah menjelaskan bawha Ia-lah
yang diseru ketika keadaan susah dan sempit, Ia-lah yng diharapkan ketika
terjadi musibah dan bencana… (“Siapakah yang mengijabahi (menjawab/
mengabulkan) permintaan orang yang dalam kesempitan”) yaitu Dia-lah tempat
kembali orang yang kesusahan, tidak kepada yang lain. Dan Dia-lah yang
menghilangkan/mengangkat bahaya, tidak ada yang lain.” (Tafsir Ibnu Katsir
6/203, Dar Thayyibah, cet, II, 1420 H, syamilah)
Al-Qurhubi rahimahullah berkata,
وجاء رجل إلى مالك بن دينار فقال: أنا أسألك با لله أن تدعو لي فأنا مضطر، قال: إذا فاسأله فإنه يجيب المضطر إذا دعاه
“seoranglaki-laki datang kepada
Malik bin Dinar kemudian berkata, “saya meminta agar engkau mendoakan saya
karena saya sedang kesusahan.” Maka Malik bin Dinar berkata, “berdoalah (doakan
diri sendiri) karena Allah mengijabahi (menjawab/ mengabulkan) permintaan orang
yang dalam kesempitan apabila ia berdoa kepada-Nya.” (Jami’ liahkamil Qu’ran
13/223, Darul Kutub Al-Mishriyyah, Kairo, cet. II, 1384 H, syamilah)
- · Saat meminum air zam-zam.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ماء زمزم لما شرب له
“Khasiat Air Zam-zam itu sesuai
niat peminumnya” (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih
Ibni Majah, 2502)
- · Ketika terbangun di malam hari.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang terbangun di
waktu malam lalu mengucapkan:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . الْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“Laa ilaaha illalloh, wahdahu
laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa ‘ala kuli syaiin qodiir;
Alhamdulillah, wa subhanalloh, wa laa ilaaha illalloh,
wallohu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billah”
Kemudian mengucapkan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
“Allohummagh firlii”
Atau berdoa, maka dikabulkan (doanya). Dan jika berwudhu’
kemudian melaksanakan shalat maka shalatnya diterima.” (HR. Al-Bukhari)
- · Pada hari Rabu diantara Dzuhur dan Ashar.
Sunnah ini pun mungkin belum diketahui oleh kebanyakan
ikhwan yang sudah ngaji, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat Zhuhur dan
Ashar di hari Rabu. Hal ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah
Radhiallahu’anhu:
أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
“Nabi shallallahu ‘alahi
Wasallam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa, dan Rabu.
Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat.
Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata
Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya
memilih waktu ini untuk berdoa, dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”
Dalam riwayat lain:
فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر
“Pada hari Rabu lah doanya
dikabulkan, yaitu diantara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad, no. 14603, Al
Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga
dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)
- · Saat mendengar ayam berkokok.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا
“Apabila kalian mendengar
kokokan ayam maka mohonlah anugerah kepada Allah karena ayam itu melihat
malaikat. Apabila kalian mendengar ringkihan keledai berlindunglah kepada Allah
dari gangguan syaithan karena keledai itu melihat syaithan.” [HR Al Bukhari (3303)
dan Muslim (2729)]
Sumber:
http://www.darussalaf.or.id/nasehat/waktu-waktu-mustajab-untuk-berdoa/
http://abumuhammadblog.wordpress.com/2013/03/19/waktu-waktu-mustajab-untuk-berdoa-yang-tidak-diketahui-oleh-kebanyakan-kaum-muslimin/
http://www.alquran-syaamil.com/2013/10/12-waktu-mustajab-untuk-berdoa.html
AGEN SLOT ONLINE PULSA TANPA POTONGAN
ReplyDeleteMINIMAL DEPOSIT TANPA POTONGAN : 50RB
MINIMAL DEPOSIT PULSA DENGAN POTONGAN : 25RB
*MENANG BERAPAPUN DI BAYAR*
*BONUS WIN 8X SABUNG AYAM ONLINE*
hubungi kami di
Whatsapp :085222555128
AGEN SLOT PRAGMATIC
AGEN SLOT RED TIGER
AGEN LIVE CASINO ONLINE
AGEN PERMAINAN SBOBET TERPERCAYA
AGEN JUADI PULSA 24 JAM
TEMBAK IKAN PULSA TANPA POTONGAN
AGEN SLOT JOKER123
AGEN SLOT ONLINE PULSA TANPA POTONGAN
SLOT JOKER123 PULSA TANPA POTONGAN
JOKER123 PULSA XL
BONUS SABUNG AYAM 100% WIN 8X
BONUS ROLLINGAN 0.8%
BONUS ROLLINGAN SLOT JOKER123
AGEN SLOT PRAGMATIC PULSA
CASINO ONLINE LIVE PULSA